Click "view web version" (smartphone)

Pages

Wednesday, 7 October 2020

10 Alasan Migrasi dari Wordpress ke Blogger

Beberapa pemula pengguna wordpress self hosted dengan sengaja memindahkan blognya ke platform blogger dengan berbagai alasan, umumnya karena biaya hosting+domain tahunan juga melihat masa depan blog yang suram, tidak ada pengunjung sama sekali dan malas mengupdate konten
Alasan lain yang cukup masuk akal adalah kualitas server hosting buruk, sering down dan gagal diakses tentunya cukup menyebalkan karena sebagai pemilik blog kita ingin agar kondisi server selalu uptime 99% sehingga mampu memenuhi permintaan pengunjung baik dikala lalu lintas sepi maupun padat

Biaya hosting umumnya berlaku tahunan, namun ada juga yang berbayar bulanan. Rumahweb menyediakan hosting gratis plesk selama satu bulan pertama, setelahnya bayar

Pada awal-awal bulan bagi yang belum terbiasa dengan wordpress pasti mengalami kesulitan dari berbagai hal mulai dari mengatur tema, install plugin, setting SEO , menulis artikel hingga tidak terasa masa uji coba percobaan gratis telah mendekati akhirnya dan trafik blog kelihatan tidak ada perkembangan sama sekali akhirnya kita putuskan untuk migrasi ke platform gratis blogger

Meski tidak bisa dipungkiri perasaan ingin kembali menggunakan wordpress self hosted masih ada seiring rasa penasaran yang terus menghantui namun apa daya kondisi keuangan memang lagi bokek
Di awal-awal ngeblog memang tidak begitu terasa manis, trafik masih low atau bahkan nol/zero visitor. Trafik organik adalah satu-satunya sumber penghasilan yang diharapkan tetapi apa daya seperti suhu-suhu SEO dulunya juga merintis karir dari awal yaitu menggunakan platform gratisan blogger, barulah ketika mulai menghasilkan dipindah ke platform wordpress self hosted

Semangat ngeblog semakin membara dikala blog diterima oleh jaringan periklanan GoogleAdsense padahal dulu daftarnya cuma iseng dan juga tidak mengharap sama sekali bakalan diterima, tetapi apa daya Tuhan Berkehendak lain. Adsense Approve kurang dari 24jam membuat hati kita berbunga-bunga

Meskipun sudah di approve bukan berarti kita bisa langsung gajian setiap bulan seperti kebanyakan orang, mendatangkan visitor organik itu susah apalagi konten yang anda posting di internet hari ini bukan satu-satunya. Ada ratusan atau ribuan kompetitor diluaran sana dan google hanya menampilkan 10 hasil terbaik dihalaman pertama

Alasan pindah dari wordpress ke blogger
Keputusan untuk memindahkan blog yang bernaung di wordpress ke blogger tentunya membutuhkan pertimbangan matang, kita akan kehilangan kontrol penuh terhadap layanan platform dan harus bergelut dengan kode-kode program yang membuat orang awam merasa alergi


Setelah mencoba wordpress selama 1 bulan kita tau bahwa fitur wordpress jauh lebih banyak ketimbang blogger, plugin-plugin yang mengotomatisasi kinerja SEO terlihat powerfull namun apa daya trafik masih low, mana hosting harus diperpanjang manakala uang sudah habis

Wordpress self hosted adalah milik kita pribadi, orang lain tidak bisa ikut campur terhadap urusan kita. Mau posting konten bajakan, jual beli online, landing page redirect, semua itu di ijinkan karena memang punya kita. Berbeda dengan blogger, dibuat toko online auto dikunci, share konten bajakan/dewasa auto disuspends dan sebagainya

Semuanya serba terbatas, oleh sebab itu sebagai pengguna gratisan alias numpang, kita harus patuh terhadap peraturan dan kebijakan blogger

Berikut ini alasan mengapa pindah blog dari wordpress ke blogger 
1. Tema blog wordpress susah diatur
Pasang tema diblogger tinggal upload file XML kemudian merubah menu melalui editor HTML dan mengatur tataletak. Tampilan blog sudah terlihat mirip dengan demo templatenya. Di wordpress setelah menginstall tema justru tampilan pratinjaunya terlihat berantakan juga tidak sesuai dengan demo yang terlihat elegan. Pengguna harus menghabiskan waktu lebih lama untuk mengotak-atik tema wordpress

Namun, ini hanya pandangan pemula yang baru saja menggunakan wordpress lho.. meskipun terlihat mudah, misal memasang related post tinggal install plugin namun diotak-atik dihalaman tema ternyata tidak ada, cukup ribetkan?

2. Tema wordpress rata-rata dibuat oleh orang luar negeri
Wordpress adalah sumber platform terbuka atau istilahnya opensource, kalau kita mengetikkan "Download Tema Wordpress" di google pasti yang muncul rata-rata buatan orang luar negeri

Kalau creator template blogger dari indonesia saya rasa cukup banyak seperti Mas Sugeng, Mas Adhy Suryadi, Mas Igniel , Mas Arlina dan sebagainya sehingga lebih memudahkan kita dalam komunikasi dan mendapat bantuan secara personal

3. Harga tema wordpress premium itu mahal
Harga rata-rata template blogger adalah $10 atau paling mentok $20, sementara tema wordpress premium yaa tau sendirilah berapa harganya

Newspaper = $59
MagOne = $49
Kutak = $39
Mediumish = $49

Itupun setiap tema dibatasi lisensinya untuk beberapa domain, coba lihat template blogger seperti viomagz, linkmagz, kompiflexible , bisa unlimited domain selama itu punya pembeli

Selain itu tema buatan luar negeri biasa dijual di situs-situs seperti themeforest, wowthemes yang notabene tidak menerima pembayaran via bank lokal selain metode pembayaran kartu kredit/debit , paypal 

Dan pastinya juga ngga bisa dibayar melalui minimarket.. 😁

4. Postingan wordpress berantakan
Salah satu kendala newbie saat menulis artikel diwordpress adalah merapikan paragraf yang seharusnya diberi jarak baris agar setiap pergantian paragraf tidak berantakan. 
Sementara diblogger kita sama sekali tidak menggunakan paragraf bukan? meskipun pada tampilan dashboard blogger terbaru telah ditambahkan untuk mengatur tab paragraf kiri kanan

5. Tidak ada statistis bawaan seperti di blogger
Diblogger ada halaman statistik yang menunjukkan jumlah page views, asal visitor, negara, perangkat dan sebagainya. Sementara diwordpress tidak ada secara default. 



Untuk mengetahui statistik kita harus menginstall plugin tambahan seperti Google Analytic Dashboard , JetPack, WP Statistis, W3Counter dan sebagainya

Pemula yang tidak paham tentang hal ini pasti mengalami kebingungan. Memang lebih enak lagi kalau melihat statistik visitor secara rinci melalui layanan Google Analytic

Layanan analytic fokusnya untuk melihat real visitor alias unique visitor bukan Page Views, tetapi lebih menyenangkan lihat page viewskan dibanding unique visitor? 1 visitor membuka 10 halaman dihitung 10 view, terlihat blog kita ramai meskipun kenyataannya visitor sedikit

Meskipun Page Views menghitung jumlah halaman yang dibuka, sedikit banyak hal ini mempengaruhi semangat kita dalam aktivitas blogging. Siapa yang tidak senang coba melihat blognya dibuka 100 halaman/hari?

6. Situs sering down
Spesifikasi hosting perlu diperhatikan, begitu pula jenisnya ada shared hosting, vps hosting, dedicate hosting dan cloud hosting. Semuanya memiliki performa masing-masing tetapi kebanyakan pemula masih menggunakan shared hosting karena dipandang lebih murah

Akibat digangbang oleh banyak user, biasanya shared hosting mudah down mau itu di rumahweb ataupun tempat lain
Blog yang tidak bisa diakses memang menyebalkan apalagi kalau sampai hosting disuspend gara-gara overload trafik yang kita sendiri sebagai newbie tidak paham kenapa hal itu bisa terjadi. 

Performa pengguna shared hosting dipengaruhi oleh user lain yang menggunakan satu hosting dengan anda. Ketika user lain mendapat lonjakan visitor maka situs anda tiba-tiba down.

1 biji haters yang membanjiri 1 blog dengan permintaan data/Ddos efeknya dirasakan oleh satu server, bikin kesel kan? apalagi hosting kalau spesifikasinya kecil biasanya digunakan untuk tester, anda yang masih belajar ikut-ikutan terkena imbasnya error

7. Kurang menguasai wordpress
Sebelumnya menggunakan blogger yang mudah dan simpel, tiba-tiba pindah ke wordpress yang harus memperhatikan banyak metriks seperti konsumsi disk, bandwidh, plugin, tema dan sebagainya pasti ribet. Apalagi bahasa PHP wordpress seringkali membuat pemula awam geleng-geleng kepala

Keyakinan bahwa wordpress lebih SEO dari blogger atau temuan fakta bahwa 60% website di internet menggunakan platform wordpress membuat kita merasa penasaran untuk mencobanya. Tetapi apa daya karena kurangnya semangat untuk belajar dan minimnya pengetahuan membuat kita merasakan hal-hal yang seharusnya bersifat sepele terlihat rumit

8. Ngeblog dan kesibukan lain
Setiap orang memiliki kesibukan masing-masing entah didunia maya ataupun didunia nyata. Kalau anda lebih sibuk didunia nyata maka pilihannya cuma ada 2 yaitu melanjutkan blog atau meninggalkannya

Ngeblog di blogger cuma membayar biaya perpanjang domain tahunan (opsional) dan kita bisa ngeblog saat waktu luang, sementara saat pakai hosting sendiri kita terlalu disibukkan dengan banyak hal seperti plugin apa saja yang harus di install, desain tema, monitor pemakaian disk-bandwidth-nodes dan sebagainya

Kita sudah dewasa apalagi kerja di orang, aktivitas ngeblog sambil kerja akan terasa berat. Tidak terasa waktu sewa hosting segera berakhir dan harus segera diperpanjang

Berbeda dengan saat masih kuliah dulu, mungkin kita lebih aktif didunia maya ketimbang dunia nyata. Update 2-3 artikel/hari bukan perkara sulit, kalau sekarang? update 1 artikel saja sudah cenut-cenut kepalanya

9. Hemat budget seminimal mungkin
Wordpress juga ada versi gratisnya di wordpress.com menggunakan subdomain gratisan tetapi beda dong dengan blogger dan subdomain blogspotnya. Blog gratisan versi wordpress tidak bisa dimonetisasi dengan jaringan periklanan adsense sementara blogspot bisa

Anda mungkin berpikir untuk ngeblog dengan budget seminimal mungkin, lagi pula hosting 1 bulan juga percobaan gratis tanpa syarat dan ternyata anda merasa tidak nyaman

Anda tidak akan menerima email remember pembayaran dari penyedia hosting, berasa tidak nyaman kalau niat ngeblog sekedar hobi tetapi dikejar-kejar biaya perpanjang hosting dan domain dari wordpress self hosted

10. Lebih nyaman di blogger
Blogger itu sederhana, simpel dan terbatas. Faktor kesederhanaan inilah yang membuat pemula cepat beradaptasi dan merasa nyaman. Meski demikian bukan berarti blogger tidak bisa berkembang

Tidak kalah dengan wordpress, blogger kini sudah hadir dengan fitur AMP , Push notification, Live chat, Posting toko online , bisa buat halaman member kalau dihubungkan ke firebase (buat yang ahli ngoding), meski terkesan ribet kalau sudah nyaman yaa apaboleh buat

Beberapa pengguna yang migrasi dari blogger ke wordpress malah hiatus, blognya terbengkalai karena malas harus setting ini itu. Alhasil move on lagi ke blogger dan berharap lebih istiqomah dari sebelumnya