Apa yang Dilakukan WordPress Developer?
Sebelum kami membahas ke topik utama seputar tips, sebaiknya Anda pahami sebenarnya apa sih yang dilakukan oleh WordPress developer?
WordPress developer adalah seseorang yang bekerja pada pengembangan platform WordPress. Mulai dari coding dan infrastruktur, pengembangan versi terbaru, hingga menciptakan fitur baru di dalam WordPress.
Secara garis besar, biasanya WordPress developer akan bergelut di beberapa tugas seperti:
- Membuat dan mengembangkan plugins dan tema.
- Mengembangkan kode dan melakukan troubleshooting di core WordPress.
- Berhubungan dengan klien untuk membantu membuat desain website.
- Memastikan kinerja website klien berjalan dengan baik.
- Meningkatkan kemudahan penggunaan WordPress.
Ada berbagai skill yang perlu Anda kuasai untuk bisa melakukan semua tugas di atas. Termasuk, menguasai bahasa pemrograman yang merupakan kewajiban bagi semua calon web developer.
Nah, sebelum kami menguraikan apa saja tips untuk menjadi WordPress developer yang handal, mari kita kenali dulu tiga tipe WordPress developer. Dari situ Anda juga akan tahu apa saja keunggulannya menggeluti profesi ini.
3+ Tipe WordPress Developer
Istilah ‘WordPress’ itu sendiri sebenarnya cukup luas. Sebab, banyak hal yang perlu diurus di dalam WordPress, sehingga ada empat tipe developer yang dibutuhkan, yaitu:
Core Developer – Core developer adalah seseorang yang bertugas untuk meng-handle core WordPress itu sendiri. Ia akan berhubungan dengan kode: membuat atau mengubah core WordPress. Ini nantinya berdampak ke performa WordPress secara keseluruhan.
Theme Developer – bertugas untuk membuat atau mengupdate tema-tema baru WordPress. Sehingga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan, dengan banyak opsi warna, layout dan style pada setiap halaman.
Plugin Developer – programmer yang bertanggung jawab untuk membuat dan meningkatkan kualitas plugins. Plugins adalah aplikasi yang berfungsi untuk menambahkan fitur di dalam website pengguna.
Web Applications Developer via REST API – menguasai konsep REST (REpresentational State Transfer) API untuk bisa menciptakan aplikasi website dengan WordPress. REST API itu sendiri diartikan sebagai standar arsitektur yang memakai protokol HTTP untuk pertukaran data.
Dari keempat tipe developer di atas, kira-kira manakah yang ingin Anda kuasai? Nah, kalau Anda sudah menentukan salah satunya, kami akan bagikan tips lengkapnya di bagian selanjutnya. Tetapi sebelum itu, mari kita cari tahu dulu apa saja keunggulan menjadi WordPress Developer.
Apa Saja Keunggulan Menjadi WordPress Developer?
Hampir sepertiga dari satu juta website terpopuler di internet memakai WordPress. Pertumbuhannya pun selalu meningkat dari waktu ke waktu. Ini karena fleksibilitas WordPress yang membuat penggunanya bisa memiliki website terbaik tanpa perlu menguasai coding.
Dan itulah sebabnya, mengapa WordPress developer menjadi satu dari sekian profesi yang menjanjikan. Semakin banyak pengguna WordPress, semakin banyak developer yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa keunggulan lain dengan menjadi WordPress Developer:
Tersedia peluang karir dalam jangka panjang.
Penghasilan yang menggiurkan, apalagi jika Anda bisa menjadi salah satu yang expert.
Ada banyak peluang kerja freelance. Anda bisa mengatur waktu kerja sebebas mungkin dan mencari klien yang tepat dengan penghasilan menarik.
WordPress memiliki komunitas yang begitu luas, sehingga Anda bisa mendapatkan support jika terdapat kendala. Entah melalui FAQ, forum diskusi atau workshop.
Jadi, kalau Anda merasa sebagai orang yang kreatif, berminat belajar coding, dan mau terjun lebih dalam ke dunia CMS WordPress developer adalah profesi yang tepat.
Namun, memutuskan untuk menggeluti bidang ini sebenarnya adalah hal yang mudah. Tapi proses untuk menjadi seorang developer itulah yang justru sulit. Yuk, tanpa panjang lebar, berikut kami berikan beberapa tips yang akan mempermudah jalan Anda untuk menjadi WordPress developer.
5+ Tips Menjadi WordPress Developer Handal
Di bawah ini adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi WordPress Developer:
1. Kuasai Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah skill WordPress developer yang paling mendasar untuk Anda kuasai. Bahasa pemrograman itu sendiri diartikan sebagai kumpulan sintaks yang fungsinya memberikan perintah pada software.
Ada beberapa bahasa pemrograman yang sebaiknya Anda pelajari jika ingin menjadi WordPress developer, yaitu:
HTML (Hypertext Markup Language)
HTML bisa dikatakan sebagai bahasa pemrograman standar yang sudah lama digunakan oleh para developer. Beruntungnya, bahasa ini tergolong mudah untuk pelajari.
Anda bisa menggunakannya untuk membuat struktur halaman website. Termasuk membuat paragraf, heading, link (tautan), dan blockquote di halaman website.
Dalam penggunaannya, HTML akan bekerja melalui tanda-tanda tertentu yang disebut tag. Tag itulah yang kemudian membantu halaman website agar bisa ditampilkan dengan benar pada browser.
Contohnya, ketika Anda ingin membuat judul “Learning HTML”, Anda hanya perlu menggunakan kode tag berupa <title>Learning HTML </title>. Jika ingin tahu basic HTML yang lebih dalam, Anda bisa mempelajarinya di Belajar HTML Lengkap untuk Pemula.
CSS (Cascading Style Sheets)
Kalau HTML berfungsi untuk membuat halaman website, CSS digunakan untuk mengatur setiap tampilan halamannya agar terlihat menarik.
CSS mengatur tampilan elemen pada bahasa markup, seperti HTML. Jika dianalogikan, HTML adalah handphone, sedangkan CSS adalah casingnya untuk membuat tampilan handphone lebih eye-catching.
Sebagai contoh, saat Anda ingin memberikan warna biru pada suatu teks. Di samping Anda menggunakan kode tag HTML, Anda juga perlu menyertai kode CSS untuk menunjukkan spesifikasi warna yang akan ditampilkan seperti {background-color: blue;}.
Jadi, sudah cukup jelas kan kalau HTML dan CSS akan bekerja secara beriringan? Maka itu, perlu bagi Anda untuk bisa menguasai keduanya.
PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
PHP menjadi bahasa yang tidak digunakan secara tunggal, melainkan dikombinasikan dengan bahasa pemrograman lain, seperti HTML dan CSS. Secara garis besar, fungsi utama PHP itu sendiri ialah untuk mengembangkan website.
Namun sebenarnya, penggunaan PHP bukan hal wajib yang mesti digunakan saat membuat website. Sebab, dengan HTML saja Anda sudah cukup. Akan tetapi, karena fitur PHP yang cukup menarik yaitu dapat menghasilkan website dinamis, banyak developer yang kemudian menggunakannya.
Termasuk untuk mengembangkan CMS seperti WordPress, Joomla, Drupal, dan lain-lain. Di samping itu, masih ada fungsi lain yang bisa diperoleh dari PHP. Seperti memudahkan website mengakses database, memproses form, mengenkripsi data, membuat halaman yang berubah-ubah tergantung input dari pengguna, dan masih banyak lagi.
MySQL (My Sequel)
Terakhir adalah MySQL. MySQL adalah database management system yang fungsinya untuk mengelola database server. Setiap website, pastinya akan menampung banyak data pengguna seperti username, password, email dan semacamnya. Nah, di situlah peranan MySQL dibutuhkan agar pengelolaan data bisa terstruktur.
Sebagai developer, Anda perlu memahami MySQL untuk mengembangkan website. Ditambah, ada banyak kelebihan lain dari MySQL seperti: bahasa pemrograman yang efektif, tidak membutuhkan RAM yang besar untuk dipasang pada server, penggunaan gratis, mendukung berbagai macam jenis data, dan lain-lain.
2. Pelajari Apapun yang Berkaitan dengan WordPress
Perlu diingatkan kembali — bila Anda ingin menjadi seorang developer WordPress yang sukses, artinya Anda harus siap mempelajari segala seluk beluknya. Semakin banyak belajar, semakin banyak yang bisa Anda lakukan.
Syukurnya, ada banyak sekali sumber-sumber yang bisa menjadi tempat belajar Anda untuk menjadi WordPress developer, yaitu:
WordPress Sandbox
WordPress sandbox adalah layanan untuk pengguna yang ingin melakukan uji coba pada performa website Anda, sebelum website diluncurkan.
Misalnya, ketika Anda baru mengganti tampilan tema atau style halaman, Anda bisa mengetes dulu apakah keseluruhan website Anda sudah bekerja dengan baik atau belum setelah menggunakan tema baru.
Selain itu, layanan ini juga bisa menjadi tempat yang ideal untuk bereksperimen. Ketika Anda menciptakan sebuah plugins dengan kode CSS atau PHP misalnya, kemungkinan besar akan ada saja kesalahan yang muncul.
Nah, dengan sandbox, Anda bisa tahu dimana letak setiap kendala agar bisa segera diatasi.
Kursus Online WordPress
Sembari mengotak-atik sandbox, Anda juga bisa mengikuti berbagai video tutorial atau kursus online WordPress yang banyak tersedia di internet. Seperti di WP 101, yang sudah dikenal sebagai video series terpopuler bagi pemula yang ingin belajar WordPress.
Ada juga WP Apprentice — layanan training WordPress online yang banyak membahas seputar Gutenberg (teks editor), website blueprint, plugins, website e-commerce, hingga SEO.
Yah, meskipun ada saatnya Anda perlu mengeluarkan biaya untuk hal ini, tetapi keuntungannya masih jauh lebih besar. Anda bisa menemukan banyak insight baru yang mungkin tidak Anda temukan kalau hanya belajar dari satu sumber.
WordPress Codex
Sering-seringlah mengunjungi WordPress Codex. WordPress Codex ini adalah wiki-nya untuk para developers. Di dalamnya, Anda bisa menemukan berbagai penjelasan lengkap soal fitur, tema, plugins, atau segala bentuk error yang sering muncul pada WordPress.
Ibaratnya, Codex ini seperti kamus developers yang bisa diandalkan kapanpun saat dibutuhkan. Ketika Anda sedang bereksperimen, entah saat coding atau membuat fitur tertentu, Anda akan menemukan banyak referensi di situ.
Subscribe WordPress Blog dan WordPress YouTube Channel
Terakhir adalah subscribe WordPress blogs dan WordPress channel di YouTube. Keduanya penting supaya Anda bisa selalu up to date dengan segala tren atau perubahan yang terjadi di platform WordPress.
Nah, setelah Anda sudah semakin mengenal platform WordPress, itu artinya Anda semakin siap mengikuti tips berikutnya untuk menjadi seorang developer.
3. Tentukan Bidang yang Ingin Dikuasai
WordPress dikenal sebagai platform CMS yang luas dengan ragam fitur yang serbaguna dan selalu berkembang setiap waktunya. Tentu, ini merupakan kabar baik bagi para developer, karena mereka bisa fokus pada satu niche atau bidang tertentu saja, seperti tema atau plugins.
Sesuai yang kami sebutkan di awal pembahasan, ada tiga komponen utama WordPress yaitu core WordPress, plugins dan tema. Nah, disinilah waktunya Anda menentukan bidang mana yang ingin dikuasai. Berikut adalah masing-masing perbedaanya:
Core WordPress
Banyak orang, mungkin termasuk Anda, yang belum memahami apa itu core WordPress. Gampangnya, core WordPress adalah platform WordPress itu sendiri, tapi tanpa adanya plugins dan tema.
Dengan core WordPress, ada banyak hal yang bisa dilakukan pengguna. Seperti login, membuat halaman dan posting, menambah media seperti gambar dan video, kategori, tag, dan widgets.
Nah, secara garis besar, itulah beberapa fungsi utama dari platform WordPress. Jika Anda ingin menjadi core WordPress developer, artinya Anda akan banyak bersinggungan dengan fungsi-fungsi tersebut.
Termasuk mengidentifikasi dan mengatasi bugs, meningkatkan kinerja setiap fungsi / fitur, berkontribusi pada Codex, atau memberikan saran lain yang bisa Anda kirimkan ke WordPress Trac.
Oh iya, supaya pengetahuan Anda lebih luas lagi mengenai core WordPress, Anda juga bisa mengunjungi Core Contributor Handbook. Di sana, Anda bisa menemukan banyak informasi dan solusi jika menemukan masalah di tengah pekerjaan. Dan juga mendapatkan berbagai dukungan langsung dari core WordPress developers lainnya.
Tema
Fokus untuk mengembangkan tema WordPress juga menjadi pilihan tepat untuk Anda yang menyukai desain grafis dan kreativitas. Sebab, banyak pengguna WordPress yang menginginkan tampilan website-nya bisa terlihat menarik.
Secara, tampilan website memang merupakan faktor penting untuk menunjang branding pada website itu sendiri. Bahkan, ada sebuah studi mengatakan kalau hanya dibutuhkan waktu 50 milidetik saja untuk pengunjung memutuskan stay di sebuah website atau tidak.
Ini artinya, pengguna harus benar-benar pandai memanfaatkan waktu 50 milidetik tersebut untuk menarik perhatian pengunjung. Dan, visual adalah salah satunya.
Nah jika Anda tertarik mendalami tema WordPress, syaratnya Anda harus menguasai HTML dan CSS. Sebab, keduanya merupakan bahasa pemrograman dasar untuk bisa menciptakan tema yang berkualitas.
Sama dengan core WordPress, Anda juga bisa mengunjungi Theme Developer Handbook. Di sana, Anda bisa mendapatkan banyak panduan dan insight mengenai konsep pembuatan tema WordPress.
Plugins
Tanpa adanya plugins, WordPress mungkin tidak akan sepopuler sekarang. Soalnya, plugins merupakan software yang membuat WordPress lebih powerful. Apapun fitur yang user butuhkan bisa dengan mudahnya ditambahkan lewat plugin.
Nah, bila Anda mempunyai ketertarikan besar soal memodifikasi WordPress, Anda bisa menjadi plugins developer. Sebagai fondasi, Anda harus menguasai dulu bahasa pemrograman HTML dan PHP.
Sekalinya Anda berhasil mempelajari dasar-dasar plugins dan berhasil membuat satu plugin, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjualnya di beberapa marketplace. Seperti di CodeCanyon, Codester, atau Mojo Marketplace.
Sebagai langkah awal dalam mewujudkan profesi ini, Anda bisa memulainya dari membaca Plugin Developer Handbook. Sama dengan handbook core WordPress dan tema, di dalamnya Anda bisa menemukan banyak wawasan dan ketentuan untuk bisa menciptakan plugins.
Itulah tiga komponen utama dari WordPress. Namun, kalau Anda merasa belum begitu tertarik di ketiga komponen tersebut, jangan khawatir. Sebab, masih ada bidang lain yang bisa Anda fokuskan.
REST API Development
REST API Development adalah sebuah metode komunikasi arsitektur yang fungsinya untuk memudahkan pertukaran data dalam pengembangan aplikasi atau platform. Akan tetapi, mendalami bidang ini memang lebih sulit dibanding tiga komponen tadi.
Setidaknya, Anda harus menguasai empat komponen yaitu: URL Design, HTTP Verbs, HTTP Response Code, dan Format Response.
Gutenberg Development
Selain itu, Anda juga bisa menguasai bidang Gutenberg development, yaitu fitur teks editor WordPress yang memudahkan pengguna dalam membuat konten yang diinginkan.
Bila tertarik, minimal Anda perlu menguasai core WordPress dan JavaScript. Anda juga bisa mengikuti rangkaian course online yang fokus membahas seputar Guttenberg development.
Seperti Udemy, yang dimana Anda bisa belajar banyak hal tentang cara membuat custom blocks Guttenberg, tips menguasai JavaScript libraries, hingga pengenalan aplikasi ES6+, JSX, React, Webpack dan sebagainya.
4. Persiapkan Diri untuk Menghadapi Berbagai Kendala
Apa pun jenis bidang yang ingin Anda fokuskan — tak menutup kemungkinan Anda akan menemui berbagai masalah dari waktu ke waktu. Ini bukan hal yang aneh. Melainkan hal yang memang sudah sering terjadi di kalangan developer.
Namun meski begitu, Anda tetap tidak boleh menyepelekannya. Sebab, tidak sedikit masalah yang berujung menguras banyak waktu Anda untuk mengatasinya. Dan bila tidak diatasi secara cepat, hal ini juga bisa berdampak pada reputasi Anda di mata klien.
Nah, berikut adalah beberapa jenis kendala yang paling umum terjadi ketika menjadi WordPress developer:
Bugs
Bugs adalah satu isu yang paling sering muncul ketika mengembangkan website atau platform. Bugs bisa menimbulkan masalah dari yang kecil hingga yang besar, bahkan bisa terjadi berulang-ulang.
Oleh karena itu, mempelajari praktik debugging sangatlah penting. Caranya pun kurang lebih sama, perbanyak membaca sumber-sumber yang membahas topik debugging. Atau bisa juga mengikuti berbagai video tutorial online untuk praktik langsung.
Bisa juga dengan menggunakan plugins DebugThis untuk memudahkan Anda dalam mendeteksi atau mengatasi bugs secara cepat.
Isu Keamanan
Selain isu bugs, Anda juga mesti memperhatikan potensi munculnya isu keamanan. Meskipun core WordPress tercipta dengan keamanan yang baik, tapi Anda tetap perlu waspada. Sebab, di tengah proses mengembangkan WordPress, seringkali ada saja celah untuk proyek Anda mendapati berbagai serangan.
Solusinya ialah perbanyaklah wawasan Anda terkait isu ini. Ada banyak sumber yang memberikan best practice dalam mengamankan WordPress bagi developer seperti sumber dari ManageWP dan WPbeginner.
Kehilangan Data
Supaya menghindari terjadinya resiko kehilangan data saat mengembangkan WordPress, biasakan diri Anda untuk melakukan backup data. Salah satunya Anda bisa menyimpan di Github — sebuah platform khusus developer yang bisa berfungsi untuk menyimpan berbagai data proyek.
Selain itu, Github juga bisa berguna sebagai media komunikasi antar developer untuk berbagi data dan kode secara mudah.
5. Mengatur Local Development WordPress
Ketika Anda ingin fokus ke pengembangan tema atau plugin WordPress, ada baiknya bila Anda menggunakan Local Development WordPress. Apa itu Local Development WordPress?
Local development atau dikenal dengan istilah localhost, adalah sebutan server lokal yang ada pada komputer Anda. Jadi, dibanding Anda menyimpan data website pada server layanan hosting eksternal (server online), ada baiknya Anda menggunakan server sendiri ketika mengembangkan WordPress.
Ada banyak manfaat ketika Anda menggunakan Local Development WordPress, yaitu:
Melakukan uji coba WordPress – setelah WordPress dikembangkan, Anda bisa melakukan uji coba dengan localhost. Tujuannya untuk memastikan tak ada kendala saat diakses oleh pengguna.
Uji coba dapat dilakukan secara offline – Anda bisa melakukan uji coba tanpa memerlukan akses internet. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa core WordPress terupdate dengan baik sebelum mengunggahnya ke server online.
Mengerjakan proyek dimana saja – karena bersifat offline, artinya Anda bisa menyelesaikan proyek dimana saja dan kapan saja.
Nah, berikut adalah langkah-langkah untuk menciptakan localhost:
Menggunakan bantuan aplikasi khusus – sama seperti server hosting eksternal, localhost juga memerlukan dukungan aplikasi khusus seperti XAMPP. XAMPP merupakan salah satu aplikasi yang paling sering digunakan developer karena gratis dan kompatibel di berbagai sistem operasi. Untuk panduan cara menginstall WordPress di XAMPP.
Menggunakan aplikasi teks editor – gunakan aplikasi teks editor untuk coding seperti Atom, Sublime Text, Notepad++, Visual Code Studio dan sebagainya. Kunjungi ulasan kami tentang 10 Text Editor Terbaik Untuk Pemrograman untuk tahu mana aplikasi yang tepat untuk Anda.
6. Bergabung ke Komunitas WordPress
Anda bisa mengerjakan proyek secara mandiri saat menjadi WordPress developer. Namun, tahukah Anda bahwa ada satu cara ampuh untuk menjadi developer yang expert? Networking, jawabannya.
Syukurnya, WordPress memiliki sebuah komunitas besar yang bisa menghubungkan Anda dengan developer lain. Dengan bergabung di dalamnya, Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat seperti:
Bergabung pada grup sesuai yang sesuai dengan bidang – Anda bisa bergabung pada grup yang sesuai bidang Anda. Seperti grup khusus tema, plugins, core WordPress, desain dan lain-lain.
Unggulnya lagi, setiap grup selalu memiliki rangkaian aktivitas menarik. Entah itu mengadakan meeting melalui Slack, atau menyediakan training dengan ragam macam topik.
Peluang mendapatkan proyek yang prospektif – tidak usah khawatir jika Anda belum memiliki banyak pengalaman. Bergabung pada komunitas WordPress juga sangat memungkinkan Anda untuk bisa mendapatkan berbagai tawaran proyek. Sehingga ini bisa menjadi kesempatan Anda untuk meningkatkan skill dan pengalaman.
Bergabung pada forum WordPress – selain komunitas, WordPress juga memiliki sebuah forum. Disana Anda bisa bebas membagikan ide. Atau berinisiatif untuk menjawab berbagai pertanyaan, sehingga kredibilitas Anda sebagai developer pun bisa meningkat.
Bahkan, Anda juga bisa mengeksplor banyak tips dan trik tentang pengembangan WordPress yang selama ini belum Anda ketahui.
Siap Menjadi WordPress Developer Handal?
Ingin menjadi WordPress developer itu tidak bisa terjadi dalam satu, dua bulan. Bisa saja Anda memerlukan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar menjadi yang profesional. Tetapi, bukan berarti itu hal yang mustahil. Asalkan Anda terus giat mengasah skill, kami yakin Anda bisa menjadi the real WordPress developer!
Sesuai pembahasan di artikel ini, kami memberikan beberapa tips untuk Anda yang ingin menekuni profesi WordPress developer, mulai dari:
Menguasai bahasa pemrograman – ada beberapa bahasa pemrograman yang sebaiknya Anda kuasai yaitu CSS, HTML, PHP, dan MySQL.
Pelajari segala hal yang berkaitan dengan WordPress – kami menyarankan Anda untuk mempelajari WordPress Sandbox, WordPress Codex dan beberapa online course.
Tentukan bidang yang ingin dikuasai – bisa pilih bidang core WordPress, plugins, atau tema.
Persiapkan diri untuk menghadapi berbagai kendala – khususnya masalah bugs dan keamanan.
Mengatur Local Development WordPress – ini penting untuk melakukan berbagai uji coba pengembangan WordPress secara maksimal.
Bergabung ke komunitas WordPress – bangun networking dengan developer profesional dari komunitas WordPress dan forum WordPress.
Sumber:
niagahoster.co.id